Waiting For Nothing



                Halo, lama tak bersua. Rindu sekali rasanya, sekian lama tak mencurahkan isi hati lewat goresan kecil dari setiap tulisan demi tulisan. Sibuk memang kadang kejam, ia merenggut waktu luangku hingga tak memberiku ruang untuk menjamah rutinitasku. Ya, rutinitas sebagai seorang penulis blog yang masih amatiran (Ah, sok sibuk lu).
            Yups, berbicara mengenai kesibukan, tak jarang seseorang terlena dirundung kesibukan. Lantas, bagaimana jika kau menunggu seseorang yang selalu sibuk dengan dunianya ? . Seolah dia baik-baik saja tanpa kita. Tanpa pernah merasa jika sedang ditunggu. Sebut saja perkara waiting for nothing. Menunggu tetapi tak jelas apa yang sedang ditunggu atau mungkin semacam menunggu tetapi hanya penantian yang sia-sia (aelah baper dah)
            Tetap menunggu apa membiarkan ?. ah, pilihan yang pelik tentunya. Perkara semacam itu saja hati tak mampu memilih (huuu). Eits , jangan salah ya, terkadang yang terlihat sepele justru akan menjadi perkara rumit. Entah memang rumit atau hati yang membuatnya rumit ? . sudahlah, isi hati dan argumen antara orang satu dengan yang lain berbeda – beda. Jangan menyalahkan hati, hati tak melulu salah. Terkadang kita juga perlu mengikuti kata hati. Cukup sekian, jangan lupa bahagia, ingat ! kamu juga berhak bahagia :) .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Meni, Neni, Ra

KUMON: Normalisasi Pengenalan Huruf Pada Anak Prasekolah Demi Generasi Tangguh Literasi

Pecandu Rindu