Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Sesederhana kata “Kenapa?”

                Setiap manusia tentu memiliki masalah masing-masing. Entah itu masalah keluarga, masalah sosial, atau bahkan masalah hati (ciee) . Pikiran penat, tidak bisa berpikir jernih, butuh pundak, butuh teman curhat. Ya, itu memang manusiawi. Bukankah manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Disaat seperti itulah peran manusia sangat dibutuhkan oleh manusia lainnya. Dalam hidup pasti ada seseorang yang dipercaya untuk dijadikan pundaknya. Bagaimana jika orang yang dijadikan pundak adalah orang yang disayang ?, bahkan dia juga pandai memberi masukan yang tepat untuk   masalah yang sedang dialami (uhh beruntung sekali).                 Pada hakikatnya hanya perlu didengar. Yups, dengan kata lain sebagai pendengar yang baik. Suatu ketika, menemui hari dimana masalah datang bertubi-tubi, bagai memikul...

Dibalik Meni, Neni, Ra

                Sebelum memasuki topik cerita, ada yang tahu gak nih Kendal dimana ?. Loh kok Kendal ?. Sabar buk bakal dijelasin pada waktunya hehe. Yuhuu, Kendal merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Letak administratif Kendal yaitu sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Temanggung, sebelah timur berbatasan dengan Semarang dan Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.                 Nah, setiap daerah selalu memiliki keunikan tersendiri. Baik dari segi bahasa, makanan khas, maupun potensi alam dan wisatanya. Berbicara mengenai bahasa, tentu tak jauh dari kata logat. Logat juga mampu mengidentifikasi darimana seseorang berasal. Di Kendal contohnya, karena Kendal merupakan bagian dari jawa, maka bahasa sehari-hari pun mayoritas menggunakan bahasa jawa. Eits, bahasa...

Pecandu Rindu

Malam semakin larut. Hujan dan angin berlomba mengeluarkan suara khasnya. Seakan tak mau kalah, guntur   pun turut berpadu menjadi satu dalam dinginnya suasana malam, ditambah kelap-kelip lampu bohlam hitungan detik bagai tanda listrik akan padam. Mata tak bersahabat, susah sekali untuk memejamkannya. Bukan karena takut tetapi lebih kepada ah, lagi-lagi rindu penyebabnya. Sudah menjadi rutinitas kala suasana sedang romantis-romantisnya. Menjadi pecandu rindu yang berharap dia tahu tanpa mengatakannya (haha bukankah ini mustahil). Tenang, masih ada jalan lain untuk berdamai dengan rindu. Beribu kilometer pun jaraknya bahkan hingga ke belahan bumi mana pun. Sampaikan saja rindumu kepada Sang Maha Pembolak-balik hati manusia, mungkin cara itu akan jauh lebih menenangkan. Selamat berdamai dengan rindu wahai orang-orang pecandu rindu sepertiku. Semoga kelak rinduku, rindumu dan rindu kita akan bertepi.

Tulisan Tak Berarti

                Berawal dari pesan singkat yang terus saja menghiasi ponsel, hingga akhirnya tumbuh perasaan yang sulit dimengerti oleh tuan perasanya. Mei, bulan yang mengingatkanku saat pertama kali kita saling bertukar informasi seputar diri. Ah, rindu sekali rasanya. Namun, aku tau apa ?. Saat itu hanya gadis kecil kelas 3 SMP yang masih culun-culunnya. Berbicara mengenai kamu ? iya kamu sesosok kaum adam yang memiliki tingkat kepekaan rendah namun lain dari kaum adam lainnya. Entah, bagaimana aku bisa sejatuh cinta ini padamu. Bukankah cinta tidak perlu alasan ? . mungkin saat itu kamu sedang mencintai yang lain, tapi aku, aku mencintaimu. Bodoh sekali rasanya mencintai sesosok kaum adam langka itu hingga bertahun-tahun tanpa tahu dia sedang mencintai siapa. Menunggu ? apalagi yang bisa kulakukan selain menunggu. Hingga kini usiaku hampir menginjak dewasa, namun tetap saja aku masih kesulitan dalam pe...